Mengapa bangsa Asia kalah dari bangsa Barat ?

Hmm, pagi ini disebuah milis ada sebuah postingan yg sangat menarik untuk di copas 🙂

dari milis alumni sbm 2007, posted by FR :

Mengapa bangsa Asia kalah kreatif dari bangsa Barat?

Prof. Ng Aik Kwang dari University of Queensland, dalam bukunya “Why Asians Are Less Creative Than Westerners” (2001) yang dianggap kontroversial tapi  ternyata menjadi “best seller”.  (www.idearesort.com/trainers/T01.p) mengemukakan beberapa hal ttg bangsa-bangsa Asia yang telah membuka mata dan pikiran  banyak orang:

1. Bagi kebanyakan org Asia, dlm budaya mereka, ukuran sukses dalam hidup adalah banyaknya materi yang dimiliki (rumah, mobil, uang dan harta lain). Passion (rasa cinta thdp sesuatu) kurang dihargai. Akibatnya, bidang kreatifitas kalah populer oleh profesi dokter, lawyer, dan sejenisnya yang dianggap bisa lebih cepat menjadikan seorang utk memiliki kekayaan banyak.

2. Bagi org Asia, banyaknya  kekayaan yg dimiliki lbh dihargai drpd CARA memperoleh kekayaan tersebut. Tidak heran bila lebih banyak orang menyukai ceritera, novel, sinetron atau film yang  bertema orang miskin jadi kaya mendadak karena beruntung menemukan harta karun, atau dijadikan istri oleh pangeran dan sejenis itu. Tidak heran pula bila perilaku  koruptif pun ditolerir/ diterima sbg sesuatu yg wajar.
Continue reading

Learning of Change dari Revolusi Industri & Revolusi “The Red Devils” di Inggris

Learning of Change ; Revolusi Industri di Inggris

Sejarah mencatat, revolusi Industri adalah sebuah fase gemilang dari kemajuan perekenomian di dunia.  Tak hanya di Inggris negeri sang pencetus. Gegap gempitanya, efeknya, begitu luas dan mendunia.

Saya tahu kisah hebat tentang revolusi industry ini waktu di sekolah dulu, cerita emas revolusi industry begitu memukau – bagi saya. Bagaimana hebatnya sebuah Negara berubah dengan cepat, dan perubahan itu mampu memberi efek yg begitu dahsyat terhadap kemajuan perekonomian dunia, culture, dan tentunya kesejahtaraan masyarakat.

Continue reading