Online Community Based Learning & Digital Marketing

The best way to build an online community based learning is to combine the concept of e-learning with digital marketing

Today I think about how to build an online community with basic service providers a unique and specific knowledge. People call it community based learning, this work is very great friend, why? because with the help of the Internet, in the era of the digital world, we will get a niche market that match your interests and has the potential for an incredible value.

Here, we are not talking about a collection of people without a purpose, but how the company pass on a passion and knowledge they have in a digital experience. We’re talking about an effective way of communicating, we are creating an ideal environment of brand and customer relationships, we’re talking about extracting ideas that can be generated from the conversations that occur between companies or service providers with their customers. We are creating new relationships to educate our target market more effectively and personal.

Continue reading

Mengapa bangsa Asia kalah dari bangsa Barat ?

Hmm, pagi ini disebuah milis ada sebuah postingan yg sangat menarik untuk di copas 🙂

dari milis alumni sbm 2007, posted by FR :

Mengapa bangsa Asia kalah kreatif dari bangsa Barat?

Prof. Ng Aik Kwang dari University of Queensland, dalam bukunya “Why Asians Are Less Creative Than Westerners” (2001) yang dianggap kontroversial tapi  ternyata menjadi “best seller”.  (www.idearesort.com/trainers/T01.p) mengemukakan beberapa hal ttg bangsa-bangsa Asia yang telah membuka mata dan pikiran  banyak orang:

1. Bagi kebanyakan org Asia, dlm budaya mereka, ukuran sukses dalam hidup adalah banyaknya materi yang dimiliki (rumah, mobil, uang dan harta lain). Passion (rasa cinta thdp sesuatu) kurang dihargai. Akibatnya, bidang kreatifitas kalah populer oleh profesi dokter, lawyer, dan sejenisnya yang dianggap bisa lebih cepat menjadikan seorang utk memiliki kekayaan banyak.

2. Bagi org Asia, banyaknya  kekayaan yg dimiliki lbh dihargai drpd CARA memperoleh kekayaan tersebut. Tidak heran bila lebih banyak orang menyukai ceritera, novel, sinetron atau film yang  bertema orang miskin jadi kaya mendadak karena beruntung menemukan harta karun, atau dijadikan istri oleh pangeran dan sejenis itu. Tidak heran pula bila perilaku  koruptif pun ditolerir/ diterima sbg sesuatu yg wajar.
Continue reading