Titik Nol

Sebelum terlambat. Manusia bisa mati kapanpun. Bisa pagi sore malam atau esok hari.

Melihat kembali lembar kehidupan, ada lembar demi lembar yang sengaja tak sengaja terkotori.

Mungkin. Inilah saat yang tepat, inilah hari yang pasti. Dan tak akan menunggu esok hari, atau minggu bulan berlalu.

Bergegas.

Berhenti Sejenak.

Aku ingin menyentuh syahdu dan hening arsy.

Bersama kekasih sejatiku. Bersama irama bening hatiku. Bersama kegalauan batinku. Memanggil-manggil namamu,

Rabbi.

Dititik ini. Hamba mengadu. Ikhlas Berserah diri pada-MU….

20 Ramadhan

Pippo dan Passion

Dia adalah salahs satu idola terbesar saya dalam sepakbola. Darinya saya belajar bagaimana mencintai hidup dan melakukan sesuatu dengan semangat dan cinta. Lihatlah dia bermain, ada sesuatu yang menyala dalam pergerakannya. Saat mencetak gol, dia akan meledak. Yeah, itulah Pippo.

Saat ini, Pippo Inzaghi sedang dalam keadaan cedera parah. Di usianya yang sudah 38 tahun, usia dimana para pemaen seangkatan dia sudah gantung sepatu, dia masih ingin terus bermain sepakbola. Coba baca komentar dia yang di release situs fifa.com beberapa waktu ini.

 

Bagaimana cara menjaga agar semangat dan ambisi itu tetap hidup?


“Rahasia dari itu semua adalah semangat dan mencintai apa yang saya lakukan. Saya menilai saya beruntung karena saya dalam hidup ini memiliki kesempatan untuk melakukan sesuatu yang sangat dekat dengan hati saya: bermain sepakbola,” tandas dia.

Luar biasa…