Pendidikan Anti Korupsi ? Wajib itu….

Sekitar setahunan yang lalu kampung saya di Cianjur kedatangan seorang pejabat “terkenal” , pejabat itu dikabarkan akan memberikan “sumbangan” alias infak untuk membantu pembangunan sebuah pesantren disana. Semua orang tahu bahwa pejabat itu sedang terlibat kasus korupsi, semua orang tahu bahwa dia adalah koruptor kelas kakap, wajahnya sering sekali nongol di televisi, bolak-balik kantor polisi! namun kedatangan pejabat yang sudah eksis sejak jaman orde baru itu ternyata disambut sangat meriah oleh masyarakat. Masyarakat dari berbagai penjuru desa termasuk diantaranya tetangga dan beberapa saudara saya berbondong-bondong datang ke pesantren hanya untuk melihat hidung mancung sang pejabat dan melihat betapa meriahnya acara hiburan yang telah dipersiapkan oleh santri-santri dan masyarakat disana. Mereka juga berebut dan rela berjubel-jubel hanya untuk bersalaman dengan sang pejabat, sang pejabat diperlakukan layaknya seorang selebritis, seperti seorang pahlawan. Saat itu saya hanya bisa mengurut dada, bagaimanapun terkenalnya sang pejabat di mata saya dia adalah seorang koruptor, seseorang yang telah menghancurkan Indonesia ke jurang nista, seseorang yang bila hidup di Cina maka dia telah mati dipenggal atau ditembak, seseorang yang bila hidup di Italia maka dia telah dilempari tomat busuk oleh siapapun yang melihat. Namun dia beruntung hidup di Indonesia, negeri impian para koruptor.

Inilah femonena aneh yang terjadi di Indonesia, korupsi dapat bertumbuhkembang salah satu penyebabnya karena di Indonesia para koruptor dapat “beraktivitas” dengan bebas dengan tetap memperoleh kebanggaan, penghormatan, juga pengakuan dari masyarakat. Fenomena ini terjadi karena seperti itulah pola pikir sebagian masyarakat. Oleh sebab itu harus ada perubahan paradigma, persepsi atawa pola pikir tentang korupsi secara global dan radikal! Dan perubahan paradigma radikal itu hanya bisa dilakukan melalui jalur pendidikan.

Pendidikan Anti-Korupsi

Sekali lagi, perjuangan pemberantasan korupsi melalui jalur pendidikan harus dilakukan karena memiliki tingkat keefektifan yang tinggi dalam membentuk suatu pemahaman yang menyeluruh pada masyarakat tentang bahaya korupsi. Dari pemahaman pada nantinya akan menghasilkan suatu persepsi atau pola pikir masyarakat Indonesia secara keseluruhan bahwa korupsi adalah musuh utama bangsa Indonesia. Selama ini harus kita akui bahwa kita belum menjadikan korupsi sebagai musuh utama yang harus dihilangkan, inilah yang menjadi penyebab mengapa korupsi bukannya makin sedikit malah sebaliknya semakin membukit. Dengan kenyataan seperti ini perjuangan pemberantasan korupsi melalui jalur pendidikan bukanlah sebuah alternative melainkan sebuah kewajiban !

Semua hal tentang bahaya korupsi dan segala yang berhubungan dengan perbuatan korupsi kita rangkum dalam sebuah mata pelajaran baru. Di Indonesia setiap murid sejak SD sampai SMU sampai perkuliahan memiliki beban untuk mempelajari banyak mata pelajaran. Artinya para pelajar di Indonesia “sudah terbiasa” apabila suatu saat ada sebuah mata pelajaran baru yang diberi nama : mata pelajaran Anti-Korupsi. Saya kira kemunculan mata

pelajaran ini akan menjadi peristiwa terheboh dalam sejarah dunia pendidikan Indonesia, bagi para koruptor yang jumlahnya tak terhitung peristiwa ini akan mereka sebut sebagai bencana nasional, mengalahkan tragedi tsunami!

Maaf yah, daripada para murid dipaksakan belajar sejarah, geografi, PPKN, atau pelajaran-pelajaran lain yang sebenarnya sifatnya dipaksakan lebih baik mereka mempelajari betapa menariknya dunia perkorupsian di Indonesia dalam mata pelajaran Anti-Korupsi. Saya kira para murid bakalan lebih tertarik mempelajari sejarah korupsi di Indonesia daripada mempelajarai sejarah Majapahit atau sejarah perang dunia. Para murid juga pasti akan lebih tertarik mengetahui siapa sih bapak korupsi di Indonesia daripada mengetahui plus memuja-muji bapak pembangunan Indonesia. Dalam mata pelajaran Anti-Korupsi para murid dapat membahas tentang bahaya korupsi, isu-isu terkini seputar korupsi, siapa saja pejabat yang terlibat dalam kasus korupsi, dan siapa saja yang sudah diputuskan bersalah. Untuk kurikulum saya kira di Indonesia banyak sekali orang pintar yang mampu membuat kurikulum pendidikan Anti-Korupsi. Yang terpenting dari pendidikan Anti-Korupsi adalah bagaimana menanamkan sebuah pola pikir kepada masyarakat Indonesia terutama para pelajar yang merupakan calon-calon pemimpin untuk mengharamkan dan membenci suatu perbuatan yang dinamakan korupsi.

Mata Pelajaran Anti-Korupsi Vs PPKN dan Pendidikan Agama

Indikator keberhasilan suatu mata pelajaran adalah output manusia yang dihasilkan setelah mempelajari mata pelajaran tersebut. Dari mata pelajaran PPKN diharapkan menghasilkan manusia-manusia yang memiliki kecintaan terhadap tanah air, memiliki prilaku yang baik, dan bermoral tinggi. Dari mata pelajaran pendidikan Agama tentunya diharapkan menghasilkan manusia-manusia berakhlakul karimah dan taat terhadap perintah agama. Inti dari kedua mata pelajaran ini adalah bagaimana menghasilkan manusia Indonesia yang memiliki kecintaan terhadap bangsa dan Negara, bermoral, berakhlakul karimah, dan memiliki keimanan terhadap agamanya. Namun yang terjadi sungguh ironi, sebuah fakta menggelegar bahwa Indonesia “berhasil” masuk tiga besar Negara terkorup di dunia membuat kita harus berpikir ulang. Bukankah korupsi adalah perbuatan menghancurkan Negara ? bukankah korupsi sangat diharamkan oleh agama ? fakta menyedihkan ini membuat saya berani mengambil sebuah kesimpulan : Mata pelajaran PPKN dan pendidikan Agama telah gagal mencegah korupsi.

Nah, karena kedua mata pelajaran itu telah gagal mencegah korupsi maka dunia pendidikan di Indonesia berarti membutuhkan mata pelajaran baru yang lebih memiliki “kekuatan” untuk menghancurkan korupsi. Dan kekuatan tersebut ada dalam mata pelajaran Anti-Korupsi.

Dengan berbagai alasan tersebut saya berani membuat sebuah Hipotesis : Mata pelajaran Anti-Korupsi dapat mencegah, mengurangi dan memberantas korupsi di Indonesia sampai ke akar-akarnya. Tentunya ini hanyalah sebuah hipotesis atau perkiraan awal, benar atau tidaknya hipotesis ini akan terbukti setelah mata pelajaran Anti-Korupsi benar-benar dimasukan dalam dunia pendidikan di Indonesia. So, kita tunggu saja ! ***

(Artikel ini pernah diikutsertakan dalam lomba penulisan artikel yang diadakan oleh Kompas Gramedia dengan Tema Pendidikan Anti Korupsi)

49 thoughts on “Pendidikan Anti Korupsi ? Wajib itu….

  1. Setuju dengan pendidikan anti korupsi…
    Coretanpinggir (blog) kami juga didedikasikan untuk mendukung pemberantasan korupsi…

    Visit my blog dan silakan corat-coret di sana.

    Salam dari pinggiran

    Popop

    -abay said-
    Lam kenal juga bro…
    yaps, jalur pendidikan, ngga ada cara lain untuk memberantas korupsi….sampai ke akarnya…
    okey lah KPK skr action, tp itu ngga ckp kalo ngga merubah paradigma masyarakat scr total…
    korupsi di Indonesia, seperti sdh menjadi budaya….dan proses penghancuran budaya hanya bisa dilakukan scr radikal lewat jalur pendidikan, dan reformasi hukum tentunya…
    diantaranya menurut saya, harus ada revisi UU Tindak Pidana korupsi (Tipikor) di Indonesia dimana ada penambahan hukuman yang lbh berat bagi pelaku….
    jadi lewat 2 jalur itu, pendidikan dan hukum maka korupsi akan bisa kita hancurkan dan efeknya akan berimbas pada peningkatan perekonomian bangsa….(China, perekonomiannya bisa maju setelah mereka berhasil “membunuh” para koruptor kelas kakap).

  2. Di Universitas Paramadina sudah ada pelatihan khusus Pemberantasan Korupsi (Corruption Eradication). Semoga bisa diteladani perguruan tinggi lainnya.

    Kalau di sekolah, pelajaran PMP atau PPKN itu seharusnya sudah cukup. Tapi.. 😐

  3. bayu.an says:

    @Marisa
    iya…saya juga baca beritanya di detik klo di paramadina udah ada matakuliah Pendidikan AntiKorup, nice…
    menurut saya pelajar PPKN dan Agama itu gagal membentuk mental AntiKorup karena emang terlalu teoritis dan mengawang-ngawang…
    atau, bs jg pendidikan AntiKorup masuk kurikulum di PPKN misalnya…:)
    thx

  4. ari says:

    salam anti korupsi..!?!!
    saya setuju bgt ama pendidikan antikorupsi.. kayaknya para koruptor itu bangga bgt stelah ketauan korupsi di perlakukan kaya orang mulia dikawal di sorot ribuan kamera di perlakukan dengan maaf,, penuh penghargaan pahlawan indonesia, hukum di negara kita ibarat cubitan ,makin dicubit makin asik.. Bangunlah bangsaku ,dia(koruptor) bkn rakyatmu tp penjajah yg hrs di hapus dr bumi indonesia tercinta ini … merdeka!!

  5. aries says:

    saya spendapat sma saudara bayu adytya… inilah kenyataan kepahitan yg diraskn negeri ini, penjahat berkera putih hampir ada disemua sudut-sudur pemerinthan dari pusat.daerah sampai desa. memang itulah salah satu naluri manusia…hukum dibuat memang untuk dilanggar sendiri kalau tidak begitu tentunya negeri ini tidaklah mendapatkan gelar prestasi “negara berpotensi korupsi” sebagai wujud pencitraan negeri yang semrawuuuuuuuuuuuuuuuuuuuttt. dan kalau tidak ada yang koruptor bagaimana fungsi serta tugas KPK bentUkan SBY…………tentunya akan i’tikaf dikursinya bukan???!

  6. bayu.an says:

    @ari
    salam anti korupsi juga boss…
    yaps, saya ingin melihat bangsa yg menghinakan dan mengutuk perbuatan korupsi, mental ini yg harus kita bangun melalui jalur pendidikan…
    Salam

    @aries
    iya, sebenarnya semakin byk KPK nangkep orang harusnya kita makin sedih, berarti manusia bejat bernama koruptor itu memang banyak di negeri ini…tp, sy berharap ada efek jera kedepannya.
    Kalo bangsa ini sudah mengedepankan kejujuran dan sikap syukur…sy yakin ngga perlu itu ada KPK.
    Salam

  7. anisah says:

    sebaiknya klu pjabatya korupsi potong aja tangnya/bhkan prlu hkum slma hidp,karna sdh mengmbl hak rakyat,coba pemerntahan sekarang ini kaya sukarno/umar bin khatab.

  8. bayu.an says:

    @anisah
    potong tangan, pakai syariat islam..
    kebayang nanti di Indonesia akan banyak orang tak bertangan..tp efek jera-nya pasti kena tuh..:)

  9. ririn says:

    kalau misalnya pendidikan antikorupsi ini pernah diikutsertakan sebagai karya ilmiah, saya memohon bantuannya untuk menampilkan hasil karya ilmiah tersebut sebagai bahan acuan skripsi.

  10. borong says:

    Betul, korupsi adalah penyebab utama kenapa bangsa kita seperti sekarang ini, perekonomian rakyat kecil susah, pengangguran tinggi, kejahatan dimana-mana, dan segudang kelemahan2 bangsa kita.
    ditambah juga kepastian hukum tidak menjadi dewa di negara kita, dll.
    tetapi anehnya banyak sekali (mungkin mayoritas) masyarakat kita hampir tidak mau perduli apalagi melawan jika melihat perbuatan korupsi, karna kita jangan selalu terjebak dengan pemikiran bahwa korupsi itu adalah pencurian duit negara yang dibawa kabur atau dimakan dalam jumlah yang besar. sebenarnya korupsi kecil2an sering sekali menghampiri kita dan kita juga menjadi pelakunya, sanyangnya sikap permisif masyarakat kita juga menjadi faktor penyumbang terbesar terhadap tingginya tingkat korupsi di indonesia…
    so…mulai dari sekarang selain kita tanamkan nilai2 antikorupsi pada diri kita masing2, kita juga harus berani melawan jika kita melihat atau melakukan peruatan yang namanya korupsi itu..

  11. bayu.an says:

    @faris
    sy sgt setuju dgn anda, tp mungkin bisa pake skala hukuman : kalau korupsinya diatas 1 miliar itu harus hukuman mati – misalnya. thx

    @ririn
    tulisan saya ini hanya artikel/opini bebas saja, tidak masuk kategori ilmiah. thx

    @borong
    senang sekali melihat mindset anda, sy sgt setuju.

  12. idha says:

    Pendidikan Anti korupsi ??
    gag Perlu deh kayaknya ,, cuma ngabis – ngabis in duit negara aja buat bayar guru mapel, mapel yang ada aja gag ke urus.

  13. Dhani says:

    wah… bagus tu… teruskan prjuangan. dari pada bljar yg gx prnah di terapkan. lbih baik kita mgnal dunia perkorupsian….. lalu gmana crnya mndpt bimbingan itu? krna kyknya disini Selatpanjang blom ada toh…

  14. bayu.an says:

    @idha
    dicoba dl aja, mungkin dalam bentuk seminar2 atau sub kurikulum lbh pas

    @redspider
    setuju…:), potong tangan tp lebih asyik..^_^

    @dhani
    mungkin utk sementara bs mengundang pakar dulu ke sekolah utk ngisi seminar2 anti korupsi…:)

  15. klo kita tau indonesia negara impian para koruptor knpa indonesia tidak membuat peraturan di bunuh saja para koruptor yang kedapata korupsi.
    luarnegri sana juga penghuninya manusia, kita juga orang indonesia juga manusia, apa bedanya kita sama orang luarnegri sana?
    klo msalah pendidikan? nampaknya indonesia tidak ketinggalaan,
    atau gak berani buat peraturan itu kali ya,,,,,,??????????/

  16. adrirumbou.swara says:

    Menurut sy sih… korupsi hanya bisa diberantas klw pelakuxa di hukum gantung dan dipajang berulang-ulang di media. Dibuat buku sejarah pelaku korupsi dan senantiasa dipublikasikan. Hal yang harus dilakukan KPK adalah menangkap biang keroknya…..

  17. achmaddasuki says:

    pendidikan anti korupsi………………setuju brur
    ditambah sanksi hukum yang berat, di negeri ini belum ada koruptor yang dihukum mati, makanya ga pernah ada habisnya tuh. coba ada aturan apabila terbukti korupsi 1 milliard rupiah, maka divonis hukuman mati saja.

  18. dul says:

    kalo nyolong duren 1, orangnya 8, gue cuma kebagian nyolek pake telunjuk, terus wak aji nuduh, gimana ya..? nasib…yang enak hansip yg ronda, makan paling banyak ikutan nuduh….kira-kira sama ga sih..? kalo korupsi gimana sih cirinya bau ngga, soalnya gue ketauan wak aji ngendus mulut gue, bau duren…cuma secolek…

  19. goni says:

    kalo mau tau soal korupsi, tanya di pos hansip tempat lu nongkrong, dari situ awalnya dari situ kebongkarnya, apa jangan-jangan mafia hansip, kroni, pak rt engga ikut dul..? wah harus disebarin diwarung bude nih, tempat ibu-ibu ngerumpi.

  20. Tatha says:

    SLam knaL..!!
    MnurutQ korupsi yg dLakukan para pejaBat yg terhormat itu karena desakan ekoNomi juga..
    SbLm mrka jd pjaBat kan ada proses kampanye tuch..nah dsaat itu Lah mreka g’ mikirin yg nManya duwit..
    Duwit bagaikan sampah yg di buang sana siNi..
    Tapi stLah kpiLih, mrka pzti mkirin gmNa caranya duwit mrka yg dbuang-buang baLik ke kaNtoNg mereka daLam sekejam..cara satu-satunya yg paLing mudah adLah KORUPSI..satu Lagi korupsi itu jg karena adanya kesempatan..
    So mskpn ada pendidikan Antikorup kyakx cuma efektif 50% d0ank…
    Skrg smua tRgantung hati nurani masing-masing individu..

  21. pendidikan anti korupsi bisa diselipkan pada setiap mata pelajaran. Jadi tidak hanya 2×45 menit dalam satu minggu. Tapi siswa belajar antikorupsi sepanjang pelajaran.

  22. Saya setuju adanya pendidikan anti korupsi
    Tapi sekaligus khawatir ketika praktek-praktek korupsi di lembaga pendidikan masih menjamur
    Sayangnya, reformasi birokrasi tidak memprioritaskan kementerian dan lembaga pendidikan

    Bayangkan
    Didalam kelas murid belajar anti korupsi
    Diluar kelas murid jadi korban korupsi

    Ada usulan?

  23. dirubah lagi UU khusus Korupsi. Rp. 0 s/d Rp 50 jt Hukuman seumur hidup sita harta benda baik yg bergerak & tdk bergerak. Rp 51 jt keatas hukuman mati sita harta benda baik yg bergerak & tdk bergerak. pasti jera saya JAMIN

  24. haries sutanto says:

    apa nggak merasa terjebak mas?
    istilah dan sosialisasi serta kebusukan yang merajalela itu tidak lagi terlihat ekstrim karena disebarluaskan, media serta juga alibi pendidikan.
    ilmu dunia dan undang2 itu cuma ditakuti oleh mereka yang tidak tahu.
    sementara yg tahu, namun tanpa moral kuat, akan menjadikannya mainan atau bahkan senjata untuk hal-hal yang potensial merusak.
    apa sudah begitu lemahkah nilai agama dibanding undang-undang manusia?

Leave a comment